Jakarta, Human Imunodeficiency Virus (HIV) sejatinya dapat dikontrol jika pengidapnya rutin mengonsumsi obat Anti Retroviral (ARV). Jika tak dilakukan, risikonya tentunya saja terserang penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Pekerja seks komersial, pengguna narkoba suntik, lelaki seks lelaki, waria serta pria atau wanita yang memiliki risiko tinggi menjadi populasi kunci penanganan HIV-AIDS di Indonesia. Anehnya, data yang dimiliki Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah pengidap AIDS terbanyak justru berasal dari kalangan ibu rumah tangga.
dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, Kasubdit HIV-AIDS, Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa ibu rumah tangga yang berdiam di rumah tak bisa lepas dari risiko terinfeksi HIV. Penyebabnya bukan karena ibu-ibu tersebut sering melakukan perilaku seks berisiko ataupun pengguna narkoba suntik, melainkan karena tertular dari suami ketika melakukan hubungan seksual.
"Kita kan nggak tahu kegiatan suami di luar. Misalnya suami carrier (pembawa virus) dan kita berhubungan intim lalu tertular. Suaminya meninggal atau cerai, lalu kawin lagi. Kalau tidak tahu status kan nanti bisa tularkan ke suami barunya dan juga anaknya sekaligus," urai dr Nadia.
Untuk data pengidap AIDS yang lebih jelas, silakan simak infografis yang disajikan detikHealth soal pengidap AIDS berdasarkan kelompok pekerjaan, yang bersumber dari data Kementerian Kesehatan RI hingga bulan September 2014:
Sumber: detik.com/health
XAMthone Plus mampu memberikan solusi untuk mencegah virus ini berkembang didalam tubuh kita. Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Info :
shela :
web : www.xamthone.com/mangosteen SMS dan Whatsapp Only : 081220344133 PIN BB : 2B434859
email : shela.2401@gmail.com
email : shela.2401@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar